PENDAHULUAN

Tidak sedikit kalangan bahasawan yang hingga kini beranggapan bahwa pragmatik merupakan ‘keranjang sampah’ atau ‘waste-basket’ linguistik. Dari uraian yang ditunjukkan lewat hal itu adalah fakta bahwa setiap kali orang tidak mampu menemukan jawaban atas persoalan kebahasaan tertentu, atau tidak mampu lagi memberikan penjelasan terhadap entitas kebahasaan tertentu berdasarkan teori yang selama ini sudah ada, maka oleh karena sebab itu banyak orang membawanya ke dalam ‘keranjang sampah’ pragmatik itu.
Dalam kaitan dengan uraian diatas, kata kunci pokok yang terdapat didalamnya adalah konteks. Dari uraian itu dapat dilihat bahwa penentu dari makna pragmatic itu  adalah keberadaan dari konteks itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut ada ahli yang mengungkapkan pendapatnya seperti ini, pragmatik bukanlah semata-mata ilmu mengenai bahasa, atau ilmu bahasa sebagaimana yang diteliti ahli bahasa pada umumnya, tetapi ilmu tentang bahasa natural manusia. Dari objek kajian pragmatik yang telah diungkapkan seperti itu, maka konteks memegang peranan sangat signifikan dan pantaslah dibahas dalam tulisan ini. 
Tulisan ini  secara ringkas hendak menunjukkan kembali interpretasi konteks itu secara lebih komprehensif. Setelah membaca tulisan ini para pembacanya diharapkan mempunyai gambaran atau pemahaman lebih lebar tentang hal konteks, terutama pada konteks yang berhubungan erat dengan  pragmatik.